Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 11 November 2014

makalah “FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGAHAMBAT TERHADAP PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN”



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau. Sehingga Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki berbagai keberagaman suku bangsa, ras, dan agama. Dari berbagai macam keberagaman suku bangsa, ras, dan agama di negara Indonesia maka terbentuklah sesuatu yang sudah tidak asing lagi di telinga kita yaitu budaya Indonesia. Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat diartikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia.
Dewasa ini,masih banyak orang yang enggan melepaskan tradisi – tradisi lama, nilai-nilai dan kebudayaan atau istiadat mereka sehubungan dengan kebudayaan baru yang semakin muncul dan mengalami perubahan pada suatu periode tertentu. Cara dan kadar perubahan tersebut tentunya tidak akan sama. Perubahan kebudayaan terjadi pada saat munculnya sifat dan kompleksitas baru dalam satu kebudayaan, yang akan merubah isi dan struktur kebudayaan tersebut. Tantangan terhadap perubahan itu sering terjadi apabila perubahan-perubahan itu ternyata menyebabkan penyimpangan besar terhadap nilai-nilai tradisional dan adat istiadat.
Atas dasar latar belakang tersebut penulis mencoba menyusun makalah ini dengan judul, “FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGAHAMBAT TERHADAP PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN”

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian  kebudayaan ?
2.      Apa sajakah faktor-faktor yang mendorong perkembangan kebudayaan ?
3.      Apa sajakah faktor-faktor yang menghambat perkembangan kebudayaan ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian  kebudayaan.
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong perkembangan kebudayaan.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat perkembangan kebudayaan.

D.    Metode dan Sistematika Penulisan
1.      Metode Penulisan
Metode penulisan karya tulis ilmiah yang penulis gunakan adalah dengan metode kajian pustaka, yaitu mencari beberapa referensi atau sumber dari berbagai macam buku baik dari buku referensi maupun dari situs – situs internet.

2.      Sistematika Penulisan
            Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan sistematika  pembahasan sebagai berikut :
BAB I             :Pendahuluan, berisi paparan latar belakang, rumusan     masalah, tujuan penulisan, metode dan sistematika penulisan,.
BAB II      :Pembahasan, berisi pengertian  kebudayaan, faktor-faktor yang mendorong perkembangan kebudayaan, faktor-faktor yang menghambat perkembangan kebudayaan.
BAB III          :Penutup, penulis akan akhiri dengan kesimpulan penulis terhadap masalah yang telah dikemukakan.





BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Kebudayaan

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kebudayaan berasal dari kata budaya yaitu hasil karya, cipta, karsa manusia. Dan Kebudayaan adalah hasil karya, cipta, karsa manusia yang dipelajari dan dihayati bersama oleh para anggota masyarakat.

Kebudayaan menurut para ahli,yaitu.
·         E.B.Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lainnya serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
·         Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi, merumuskan kebudayanan sebagai semua hasil karya, ras, dan cipta masyarakat.
·         Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
·         Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar , beserta dari keseluruhan budi pekertinya.
·         A.L. Krober. Dan C. Kluckon, mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifesta atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
·         Sir Edward Tylor, menyebutkan bahwa  kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Seseorang menerima kebudayaan sebagai bagian dari warisan sosial yang pada gilirannya, bisa membentuk kebudayaan kembali dan mengenalkan perubahan – perubahan yang kemudian  menjadi bagian dari warisan generasi berikutnya. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yaitu sebagai berikut.
·         Melville J. Herkovits
Menurut Melville J. Herkovits Kebudayaan adalah terdiri dari empat unsur yaitu :
1.      Alat teknologi.
2.      Sistem ekonomi.
3.      Keluarga.
4.      Kekuatan politik.
·         Bronislaw  Malinowski
Menurut Bronislaw Malinowski Unsur kebudayaan terdiri dari :
1.      Sistem norma.
2.      Organisasi ekonomi.
3.      Alat-alat atau lembaga.
4.      Maupun petugas penyelidikan dan organisasi kekuatan.
·         C. Kluckhon
Menurut C. Kluckhon Ada tujuh kebudayaan universal yaitu :
1.      Sistem religi
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem pengetahuan
4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
5.      Sistem teknologi dan peralatan
6.      Sistem bahasa
7.      Sistem kesenian.

Namun pada umunya unsur-unsur kebudayaan yang sering digunakan adalah unsur kebudayaan menurut C. Kluckhon.
Berdasarkan unsur di atas, maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud yaitu antara lain sebagai berikut.
1.      Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma, peraturan, dan sejenisnya. Berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup
2.      Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.


Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1.      Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas).
2.      Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut.
3.      Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

Kebudayaan dapat dibagi ke dalam kebudayaan materi dan nonmateri.
·         Kebudayaan materi
Terdiri dari benda – benda hasil pabrik, misalnya, alat – alat, mebel, mobil, bangunan, irigasi, parit, ladang yang diolah, jalan, jembatan, dan segala benda fisik yang telah diubah dan dipakai orang. Benda – benda buatan pabrik disebut artefak. Dalam permainan baseball misalnya, sarung tangan, pemukul, seragam, dan tribun. Kebudayaan materi selalu merupakan hasil perkembangan kebudayaan nonmateri dan tidak ada artinya tanpa kebudayaan nonmateri.
·         Kebudayaan nonmateri
Terdiri dari kata – kata yang dipergunakan orang, hasil pemikiran, adat istiadat, keyakinan yang mereka anut dan kebiasaan yang mereka ikuti. Kebudayaan nonmateri akan meliputi peraturan permainan, keterampilan para pemain, konsep strategi dan perilaku pemain dan penonoton yang tradisional.

B.     Faktor-faktor Mendorong Perkembangan Kebudayaan


a.       Bertambahnya Jumlah Penduduk
Besarnya jumlah penduduk akan mempengaruhi cepatnya perkembangan kebudayaan yang terjadi di masyarakat salah satunya adalah migrasi. Hal tersebut sangatlah jelas, apabila dalam suatu daerah terdiri dari berbagai macam masyarakat pendatang dari daerah yang berbeda. Maka mereka akan membawa budayanya masing-masing ke daerah tersebut. Sehingga pada suatu daerah akan membentuk penduduk yang heterogen : penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, ras, dan agama. Perbedaan sebagian orang yang hidup dalam masyarakat, dapat menjadi sumber inspirasi bagi sebagian yang lain, sehingga akan muncul sesuatu yang baru. Yang pada nantinya pasti akan terjadi akulturasi dan asimilasi dalam kehidupan masyarakat.
Dalam bertambahnya jumlah penduduk faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan adalah kelahiran. Secara hakikatnya dalam suatu keluarga sepasang suami istri akan berusaha melahirkan anak dengan tujuan untuk melanjutkan keturunan dan  anak tersebut dapat mewarisi apa yang dimiliki orangtua-nya : harta, jabatan, dan segala bentuk kebudayaan. Seorang anak menerima kebudayaan sebagai bagian dari warisan sosial yang pada gilirannya, bisa membentuk kebudayaan kembali dan mengenalkan perubahan-perubahan yang kemudian  menjadi bagian dari warisan generasi berikutnya.
Adanya dominasi golongan muda juga dapat mendorong perkembangan kebudayaan. Karena golongan muda belum memiliki pegangan nilai-nilai sosial yang kuat karena mereka sedang dalam proses mencari identitas kepribadian. Maka dari itu suatu masyarakat yang didominasi oleh golongan muda dapat mudah menyerap suatu yang baru dengan mudah, berbeda dengan golongan tua.

b.      Penemuan Baru
Meningkatnya kemampuan akal manusia dalam menghasilkan gagasan dan karya akan ditandai dengan munculnya berbagai penemuan baru, baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seseorang atau rangkaian ciptaan manusia disebut discovery. Penemuan tersebut dalam bentuk ciptaan baru disebut invention. Selanjutnya penemuan baru itu disempurnakan dan yang terakhir penemuan baru tersebut diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada disebut inovation .
Pendorong adanya penemuan baru adalah sebagai berikut.
1.      Kesadaran masyarakat akan kekurangan dalam kebudayaannya.
2.      Keinginan untuk meningkatkan kwalitas kehidupan masyarakat.
3.      Adanya perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat, misal pemberian hadiah atau penghargaan.

Seperti yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, dalam proses timbul dan berkembangnya penemuan baru di masyarakat terdapat beberapa pola.
1.      Menyebar
Suatu penemuan baru tidak hanya mempengaruhi bidang tertentu, melainkan meluas dan menyebar ke bidang yang lainnya.
Gambar 1 :



Keterangan :
Penelitian pesawat radio dapat menyebabkan perubahan bidang – bidang lain, misal pendidikan, pemerintahan, pertanian, perekonomian, jasa dan sebagainya.

2.      Menjalar
Penemuan baru dapat pula menjalar dari satu lembaga ke lembaga kemasyarakatan yang lain.
Gambar 2 :



Keterangan :
Penemuan pesawat terbang dapat membawa pengaruh pada sistem transportasi udara, pesawat tempur, organisasi kemiliteran, dan sebagainya.

3.      Beberapa faktor memunculkan penemuan baru
Beberapa penemuan baru dapat membawa akibat jenis perubahan tertentu.
Gambar 3 :






Keterangan :
Penemuan kapal laut, peta/globe, dan kompas dapat menimbulkan sikap kolonialisme.

Penemuan dan penciptaan selalu menjadi sumber perkembangan kebudayaan. Apabila tidak ada proses penciptaan hal-hal baru, maka kebudayaan akan hilang. Dari proses penemuan dan penciptaan hal-hal baru itu, maka terjadi perkembangan nilai-nilai sosial yang baru pula. Setiap generasi baru akan selalu mengkaji dan memperbaharui berbagai unsur kebudayaan yang diwariskan kepadanya.



c.       Sikap Masyarakat

Masyarakat yang terbuka terhadap hal-hal baru dapat mejadi faktor adanya perkembangan kebudayaan. Kebudayaan baru akan cepat masuk apabila masyarakat tersebut terbuka terhadap hal baru, dan tidak berprasangka buruk dengan hal baru yang masuk ke dalam masyarakat.
Bagi masyarakat yang maju dan masyarakat yang modern, perubahan adalah hal yang biasa dan kebanyakan orang merasa berbangga diri karena bersikap progres dan tidak ketinggalan zaman. Tidak hanya itu masyarakat yang memiliki pola pikir modern di mana para keturunannya disosialisasikan untuk siap menerima dan menghargai perubahan. Apabila suatu masyarakat dapat menerima dan menghargai perubahan maka suatu daerah tersebut mengalami perkembangan yangsangat maju.
Kemudian masyarakat yang bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat merangsang saran dan penerimaan perubahan di kalangan anggota masyarakat.


d.      Adanya Kontak dengan Masyarakat dan Budaya Lain

Bagi daerah-daerah yang selalu dilalui jalur perdagangan internasional atau daerah-daerah yang banyak memiliki tempat-tempat wisata yang menarik lebih banyak didatangi oleh para mancanegara dari berbgai negara yang memiliki budaya yang bermacam-macam pula. Maka di sanalah akan timbul adanya kontak dengan masyarakat dan budaya lain. Masyarakat yang memiliki hubungan (kontak) dengan masyarakat lain cenderung lebih cepat berubah dibanding dengan masyarakat yang menolak adanya kontak dengan masyarakat lain. Kontak budaya dengan masyarakat lain mendorong terjadinya perubahan, karena kontak budaya menyebabkan terjadinya difusi, asimilasi, dan akulturasi budaya.


·         Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur budaya dari masyarakat ke masyarakat lain. Difusi dibedakan menjadi dua yaitu.
a.    Difusi Intramasyarakat
Difusi intramasyarakat terjadi apabila unsur kebudayaan yang tersebar berasal dari masyarakat itu sendiri.
b.    Difusi Antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat terjadi apabila ada kontak antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

·         Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penerimaan unsur budaya baru dari luar yang bercampur dengan unsur budaya lokal dan menjadi unsur budaya baru yang berbeda.

Faktor pendorong terjadinya asimilasi adalah.
c.         Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda
d.        Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
e.         Adanya sikap menghargai tehadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa
f.          Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
g.         Adanya unsur budaya yang sama
h.         Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi)
i.           Adanya musuh bersama dari luar


Faktor yang dapat menghambat proses asiilasi
a.       Letak geografis yang terisolir
b.      Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain
c.       Adanya ketakutan terhadap kebudayaan lain
d.      Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaan sendiri
e.       Adanya perbedaan ciri-ciri ras yang mencolok
f.       Perasaan in group yang kuat
g.      Adanya perbedaan kepentingan

·         Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses penerimaan unsur budaya baru dari luar secara lambat yang bercampur dengan unsur budaya lokal dengan tidak menghilangkan kebudayaan aslinya atau kebudayaan sendirinya. Unsur –unsur yang bercampur antara lain bahasa, cara dan model busana, tarian, musik, resep makanan, dan berbagai peralatan.


C.    Faktor-faktor yang Menghambat Perkembangan Kebudayaan

·         Berkurangnya Jumlah Penduduk
Kecilnya jumlah penduduk dapat menghambat adanya perkembangan kebudayaan dalam suatu daerah, perubahan penduduk yang agak jarang penduduknya mengalami perubahan penduduk yang lebih lambat dibanding daerah yang padat penduduknya.
Tidak hanya itu berkurangnya jumlah penduduk khususnya yaitu kematian. Bagi orang-orang yang dihormati, disegani, dan merupakan sosok pemuka di suatu daerah, umumnya adalah orang-orang yang banyak mengenal dan memegang teguh kebudayaannya. Adanya keterhambatan perkembangan kebudayaan adalah para pemuka atau sesepuh dalam suatu daerah mengalami suatu kematian, maka yang menjadi masalah yaitu siapakah yang meneruskan kebudayaan-kebudayaan di generasi berikutnya, apabila generasi berikutnya tidak dikenalkan, diaktualisasikan dan diajarkan untuk memelihara kebudayaan maka semakin lama kebudayaan itu akan hilang. Maka dari itu tujuan utama kebudayaan yaitu untuk diwariskan kepada generasi berikutnya yang diharapkan bisa membentuk kebudayaan kembali, mengenalkan perubahan-perubahan dan kemudian dapat menjadi bagian dari warisan generasi berikutnya lagi.
Dalam hal ini usiapun mendominasi adanya perkembangan kebudayaan. Salah satunya adalah para golongan tua, mereka cenderung kolot karena nilai-nilai budaya sudah mendarahdaging dalam dirinya. Dalam keadaan demikian, pengaruh asing tidak mudah diterima oleh golongan tua. Oleh karena itu, suatu masyarakat yang didominasi oleh golongan tua cenderung lebih lama mengalami perubahan dibandingkan dengan suatu masyarakat yang didominasi oleh golongan muda akan lebih cepat mengalami perubahan. Karena golongan muda dapat menyerap suatu yang baru dengan mudah, berbeda dengan golongan tua.

·         Sikap Masyarakat
Masyarakat yang memiliki paradigma etnosentrisme, mereka menganggap adat istiadat dan cara-cara mereka paling benar dan unggul. Dalam masyarakat yang memiliki paradigma demikian memandang segala suatu yang dipandang tidak sesuai dengan nilai-nilai tradisi akan mereka tolak, meskipun sudah dipertimbangkan matang-matang akan tetap saja memiliki kemungkinan kecil untuk berubah dan diterapkan.
Tidak hanya itu, prasangka buruk terhadap pengaruh luar pun dapat memperlambat terjadinya perkembangan kebudayaan. Prasangka buruk tidak pernah terlepas dalam pergaulan antar-masyarakat. Padahal banyak sekali hal-hal baru yang kelihatannya bertentangan dengan tradisi kita sendiri sebenarnya membawa potensi kemajuan. Sikap inilah yang dapat menghambat perkembangan kebudayaan di suatu daerah.

·         Kurangnya Kontak dengan Masyarakat dan Budaya Lain
Masyarakat-masyarakat yang tinggal di pedalaman berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir yang selalu disinggahi oleh para pedagang dari mancanegara. Masyarakat yang tinggal di pedalaman akan lebih sulit untuk melihat dan menerima kebudayaan baru dikarenakan media, sarana dan prasana yang meninjau menuju ke daerah tersebut sangatlah sulit. Tidak hanya itu karena daerah tersebut belum tersentuh pembangunan.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Kebudayaan adalah hasil karya, cipta, karsa manusia yang dipelajari dan dihayati bersama oleh para anggota masyarakat. Seseorang menerima kebudayaan sebagai bagian dari warisan sosial yang pada gilirannya, bisa membentuk kebudayaan kembali dan mengenalkan perubahan – perubahan yang kemudian  menjadi bagian dari warisan generasi berikutnya
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan kebudayaan adalah.
1.        Migrasi
2.        Kelahiran. untuk melanjutkan keturunan dan  anak tersebut dapat mewarisi apa yang dimiliki orangtua-nya : harta, jabatan, dan segala bentuk kebudayaan
3.        Adanya dominan golongan muda
4.        Penemuan baru
5.        Masyarakat terbuka terhadap hal-hal baru
6.         siap menerima dan menghargai perubahan
7.        bersikap skeptis dan kritis
8.        Adanya kontak dengan masyarakat dan budaya lain

Faktor-faktor yang menghambat perkembangan kebudayaan adalah.
1.        Kecilnya jumlah penduduk
2.        Kematian
3.        adanya dominasi golongan tua
4.        etnosentrisme
5.        prasangka buruk terhadap pengaruh luar
6.        Kurangnya kontak dengan Masyarakat dan budaya Lain



DAFTAR PUSTAKA

J. Cohen. Bruce. 1992. SOSIOLOGI suatu pengantar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Suhardi dan Sunarti Sri. 2009. SOSIOLOGI 3: untuk SMA / MA kelas XI program
IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
B. Horton. Paul dan L. Hunt. Chester. 1999. Sosiologi edisi enam. Jakarta :
Erlangga
Apramesywary. 2013. Hubungan-manusia-dan-kebudayaan-di-indonesia.

kampus. 2013. Mengapa_terjadi_perubahan_kebudayaan. (online),
yossyuslaf. 2012. Faktor_faktor_yang_mempengaruhi.(Online),
Nisya. Hairun. 2013. Faktor_faktor_penghambat_perubahan. (online),
Sari Dwi. 2012. Faktor_yang_mempengaruhi_perkembangan.(online)


0 komentar:

Posting Komentar